Minggu, 02 Desember 2012


Membandingkan Diri dengan Orang Lain? Just be Yourself!


Hayo, ngaku siapa di sini yang pernah nguntit orang lain di socmed-nya such as Facebook-nya atau Twitter atau bahkan searching nama si orang lain itu ke Mbah Google. Kalau ada yang cerita tentang orang lain itu – apalagi tentang gosip-gosip miring kita langsung excited banget dengernya.
Membandingkan diri sih sebenernya bisa memotivasi kita untuk bisa melakukan hal yang sama atau paling ngga, kita tertular semangat positif dari orang lain. Itu namanya kagum yah. Namun, gimana kalau kamu nguntit dia terus-menerus dengan perasaan sinis dan menganggap kamu tuh bisa lebih daripada dia, itu namanya IRI! Membanding diri ini memang harus hati-hati banget, karena perasaan kagum bisa berubah jadi iri.
Ada  quote begini nih:
Jika kamu selalu membandingkan dirimu dengan orang lain, kamu takkan pernah merasa bahwa dirimu special. ~Anonim
Bener banget! Aku  juga pernah ngalemin ‘lingkaran setan’ inih. Membandingkan diri dengan orang lain itu nyesek banget! Egomu naik ke level paling tinggi, tapi dari sikap kamu sih sebenernya nunjukin kalau kamu ngga bisa menyambangi egomu itu. Berikut alasan kenapa kita sebaiknya ngga berkutat dengan rasa iri tersebut:
·         Membandingkan diri dengan orang lain dengan dasar iri hanya bikin kamu jalan di tempat. Kamu terus-terusan mengikuti dia dari belakang, kapan kamu bisa berjalan di depannya?
·         Membuang-buang waktu. Secara sadar ngga sadar, waktu kamu untuk mantau timeline dia atau bergosip tentangnya hanya buang-buang waktu saja!
·         Depresi dan ngga bisa hidup tenang. Hey, hidup ituh harusnya jangan dibikin susah! So, stop stop stop stres hanya karena kamu ngga bisa seperti dia.
·         Ngga bersyukur! Kita ciptaan Tuhan pasti punya talenta masing-masing.


 Kayakni contoh ni ya “ Gue tau membandingkan diri dengan orang lain itu bikin gue  capek sendiri. Gue sadarin itu dan gue pengen keluar! Tapi gue ngga bisa! Ntah kenapa gue terpancing untuk liat foto-fotonya, ngedengerin gosip tentang dia. Oke, bukan gue yang nyari tapi gue ngga sengaja nge-li-at-nya!”
Hmmm.. sulit banget untuk keluar dari keingintahuan itu ya, Guys! Tapi, tetep harus dilawan. Kita harus berusaha untuk membuang perasaan negatif dalam pikiran. Jadi, manusia bahagia itu berarti dimulai dari pikiran dulu. Semoga aja tips berikut ini ngebantu kamu yang sedang membandingkan diri dengan orang lain:

Kamu Unik
Kita harus inget bahwa setiap orang diciptakan dengan talenta masing-masing. Setiap orang punya keunikan masing-masing. Mulai dari latar belakang, sifat, lingkungan, kemampuan sampai bentuk tubuh. Kalau kita sama semua, serem juga ngeliatnya kan?
Nobody’s perfect
Ngga ada manusia yang sempurna. So, terimalah kalu kita emang ngga bisa seperti dia. Tapi, di sisi lain kita pasti punya kelebihan kan ya? Paling ngga buat orang-orang di sekitar kita.
Aktif
Kalau kita punya waktu untuk ngecek-ngecek akun dia berarti kita masih punya waktu luang yang banyaaakkkk banget. So, coba deh untuk lebih aktif lagi. Lakukan apa gitu. Blogging? Why not *sekalian biar lebih ngerti ngedit blog, hehe* . Aktif di berbagai kegiatan positif dan fokus pada dirimu untuk meraih cita-cita. Hal tersebut akan bikin spesial!
Rendah Hati
Semua berawal dari sifat satu ini. RENDAH HATI akan bikin kamu ngga membandingkan diri dengan orang lain. RENDAH HATI akan bikin kamu KAGUM bukan IRI. RENDAH HATI bikin kamu jadi pribadi yang bahagia.

 

So JUST BE YOURSELF karna kita BERBEDA J



Sabtu, 24 November 2012

My Lovely City


BUKITTINGGI

Bukittinggi is a city that i love so much. Because I live, go to school and grow in this city. 
So, This is My Lovely City, Bukittinggi :)

File:Daily Bukittinggi .jpg

Bukittinggi (Indonesian for "high hill") is one of the larger cities in West Sumatera, Indonesia, with a population of over 91,000 people and an area of 25.24 km². It is in the Minangkabau highlands, 90 km by road from the West Sumatran capital city of Padang. It is located near the volcanoes mount singgalang (inactive) and Mount Merapi (still active). At 930 m above sea level, the city has a cool climate with temperatures between 16.1°-24.9°C.

History

The city has its origins in five villages that served as the basis for a marketplace.
File:Fort de Kock in 1826.jpg
The city was known as Fort de Kock in colonial times in reference to the Dutch outpost established here in 1825 during the Padri War. The fort was founded by Captain Bauer at the top of Jirek hill and later named after the then Lieutenant Governor-General of theDutch East Indies, Hendrik Merkus de Kock. The first road connecting the region with the west coast was built between 1833 and 1841 via the Anai Gorge, easing troop movements, cutting the costs of transportation and providing an economic stimulus for the agricultural economy. In 1856 a teacher-training college (Kweekschool) was founded in the city, the first in Sumatra, as part of a policy to provide education opportunities to the indigenous population. A rail line connecting the city with Payakumbuh and Padang was constructed between 1891 and 1894.
During the Japanese occupation of Indonesia in World War II, the city was the headquarters for the Japanese 25th Army, the force that occupied Sumatra. The headquarters was moved to the city in April 1943 from Singapore and remained until the Japanese surrender in August 1945.

Mosque in central Bukittinggi
During the Indonesian National Revolution, the city was the headquarters for theEmergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI) from December 19, 1948 to July 13, 1949. During the second 'Police Action' Dutch forces invaded and occupied the city on December 22, 1948, having earlier bombed it in preparation. The city was surrendered to Republican officials in December 1949 after the Dutch government recognized Indonesian sovereignty.
The city was officially renamed Bukittinggi in 1949, replacing its colonial name. From 1950 until 1957, Bukittinggi was the capital city of a province called Central Sumatra, which encompassed West Sumatra, Riau and Jambi. In February 1958, during a revolt in Sumatra against the Indonesian government, rebels proclaimed the Revolutionary Government of the Republic of Indonesia (PRRI) in Bukittinggi. The Indonesian government had recaptured the town by May the same year.
A group of Muslim men had planned to bomb a cafe in the city frequented by foreign tourists in October 2007, but the plot was aborted due to the risk of killing Muslim individuals in the vicinity. Since 2008 the city administration has banned Valentine's Day and New Year's celebrations as they consider them not in line with Minangkabau traditions or Islam that can lead to "immoral acts" such as young couples hugging and kissing.

Administration
Bukittinggi is divided in three subdistricts (kecamatan), which are further divided into five villages (nagari) and 24 kelurahan. The subdistricts are Guguk Panjang, Mandiangin Koto Selayan, and Aur Birugo Tigo Baleh.

Transportation
Bukittinggi is connected to Padang by road; a dysfunctional railway line also exists. For inner-city transport, Bukittinggi employs a public transportation system known as Mersi (Merapi Singgalang) and IKABE that connect locations within the city. The city preserves the traditional horse-cart widely known in the area as Bendi, although the use is limited and more popular with tourists, both domestic and foreign.

It is a city popular with tourists due to the climate and central location. Attractions within the city include:


  • Ngarai Sianok (Sianok Canyon)
  • Lobang Jepang (Japanese Caves) — a network of underground bunkers and tunnels built by the Japanese during World War II
  • Jam Gadang — a large clock tower built by the Dutch in 1926.
  • Pasar Atas and Pasar Bawah are traditional markets downtown.
  • Taman Bundo Kanduang park. The park includes a replica Rumah Gadang (literally: big house) with the distinctive Minangkabau roof architecture) used as a museum of Minangkabau culture and a zoo. The Dutch hilltop outpost Fort de Kock is connected to the zoo by the Limpapeh Bridge pedestrian overpass.
  • Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta (Museum of Bung Hatta Birthplace), the house where Indonesian founding father Mohammad Hattawas born, now a museum.

Notable nearby destinations include Lake Maninjau

 and the Harau Valley.

Here are some photos of Bukittinggi City
Jam Gadang and Bendi

Japanese Caves
Sianok Canyon

Jembatan Limpapeh

Lap Kantin

Rumah Gadang

Bukittinggi :)


Selasa, 13 November 2012

My School


SMAN 1 Landbouw Bukittinggi


                                  
Oke sekarang aku bakalan kasi tau profil sekolah nih

SMANSA Landbouw ni adalah sekolah menengah atas tertua di kota Bukittinggi yang berdiri pada tanggal 23 Juli 1959. Sekolah ini terletak di jalan Syekh M. Jamil Jambek No. 36 (Lanbouw), kelurahan Pakan Kurai, Bukitinggi dan merupakan rintisan sekolah bertaraf internasionalyang dimulai sejak tahun 2006 dan termasuk 5 SMA R-SMABI pertama Di Indonesia. Waw banget kaannn :D


SMA NEGERI 1 BUKITTINGGI


PROPINSI SUMATERA BARAT

JL. SYEKH M DJAMIL DJAMBEK NO. 36 BUKITTINGGI 

TELP./ FAX  :  0752 22549 / 0752 626202

WEBSITE     :  www.sman1bukittinggi.sch.id
EMAIL         :  smansa_landbouw@yahoo.co.id


Sejarah singkat nyaaa
SMA Negeri 1 Bukittinggi lahir dari pecahan SMA Negeri ABC Bukittinggi yang berlokasi di Birugo (SMA Negeri 2 Bukittinggi sekarang) pada tahun 1957. Pada awalnya SMA ini dikenal dengan SMA Negeri 1B dan pada tahun 1959 lokasinya dipindahkan ke lokasi yang ada sekarang yaitu jalan Syekh M Jamil Jambek No. 36 (Landbouw) Bukittinggi. Gedung induk SMA Negeri 1 Bukittinggi yang mulai dibangun tahun 1957 dan selesai tahun 1959 merupakan bantuan Pemerintah, mengingat Bukittinggi adalah pusat atau ibukota propinsi Sumatera Tengah.Sejak tahun 1958 lokasi sekolah tersebut dipindahkan ke jalan Syekh M. Jamil Jambek No. 36 (Lanbouw) Bukittinggi, dan bangunannya benar-benar siap untuk digunakan pada tahun 1959.
jadi hari lahirnya smansa tuuhh tahun 1959 



Sejarah SMUN I Kota Bukittinggi, seperti tertuang dalam sejarah perkembangan SMAN I Bukittinggi, yang sebelumnya bernama SMA Negeri I Bukittinggi, yang ditulis pada masa kepemimpinan Kepala sekolah SMAN I Bukittinggi Azwar, diuraikan, bahwa pada awalnya, SMUN I Bukittinggi pada mulanya berasal dari SMA Negeri ABC, yang berpusat di Birugo, ( ketika itu masih bergabung dengan SMAN 2 dan SMAN 3 Bukittinggi) . SMA negeri ABC itu sendiri, sebetulnya telah berdiri sejak permulaan zaman kemerdekaan yang dirintis oleh Dr A Rusma.

Pada saat agresi Belanda ke II, sekitar tahun 1949, SMA Negeri ABC Bukittinggi terpaksa dibubarkan, sebab pada saat itu sebagian guru dan siswanya terpaksa mengungsi ke daerah pedalaman. Namun demikian oleh pemerintahan pendudukan Belanda, di sekolah yang dibubarkan tersebut, dibenarkan pula mendirikan sekolah menengah, yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak Jaka Dt Sati, dibantu beberapa orang guru yang saat itu kebetulan tidak ikut mengungsi.

Setelah penyerahan kedaulatan terhadap negara Republik Indonesia, sejarah SMA Negeri ABC Bukittinggi, kembali berlanjut di bawah kepemimpinan Bapak A Manan St Penghulu. Dan guru-gurunya merupakan gabungan antara guru-guru yang berasal dari luar (pedalaman), dengan guru-guru yang menetap di Bukittinggi, atau guru-guru federal. Pada waktu itu dikenal adanya guru-guru republik dan guru-guru federal. Sedangkan murid-murid SMA Negeri ABC Bukittinggi umumnya berasal dari seluruh daerah yang ada di Sumatera Tengah. Sesudah kepemimpinan A Manan St Penghulu, terjadi beberapakali pertukaran pimpinan sekolah, diantaranya, M. Nazir St. Mudo, yang sebelumnya adalah mantan Direktur SMA Negeri B Jogjakarta, Pada masa kepemimpinannya perkembangan murid-murid SMA Negeri mulai mengalami peningkatan, dengan jumlah lokal seluruhnya 16 buah. Pada saat itu, bahkan banyak siswa tamatan SMP dari iseluruh Sumatera Tengah tidak dapat ditampung di SMA Negeri ABC Bukittinggi.

Sesudah kepemimpinan M. Nazir St. Mudo, berturut-turut kepala sekolah dijabat oleh Sabirin St Rajo Ameh, Sesudah kepemimpinan Sabirin St Rajo Ameh, SMA Negeri ABC Bukittinggi, dibagi menjadi dua, yaitu SMA Negeri I B serta SMA Negeri II/AC, Bukittinggi. Dimana ketika itu SMA Negeri I B dipimpin oleh Bais St. Sinaro, sedangkan SMA Negeri II/AC, dipimpin oleh Adam Saleh.

Letak SMA Negeri ABC Bukittinggi, pada mulanya seluruhnya dipusatkan di Birugo, yaitu bekas gedung sekolah raja serta sekolah prifaat yang ketika itu masih ditempati oleh SMA II dan SMA III Bukittinggi. Selanjutnya, pada tahun 1957, oleh pemerintah pusat Bukittinggi, didirikan sebuah bangunan baru, yang berlokasi di Lambau Bukittinggi. Dan, sekitar tahun 1959, seiring telah rampungnya bangunan baru tersebut, akhirnya SMA Negeri IB Bukittinggi berpindah lokasi ke Lambau, sedangkan SMA Negeri II
AC, tetap menempati gedung lama di Kelurahan Birugo.

Sesudah Bais St Sinaro, SMA Negeri IB Bukittinggi dipimpin oleh Nazir St Rajo Intan, dilanjutkan oleh Muharsono, serta Sunariaman Mustofa. Selanjutnya berturut-turut menjabat sebagai kepala sekolah IB Bukittinggi, yang belakangan berubah menjadi SMAN I Bukittinggi, yang selanjutnya berubah nama menjadi SMUN I Bukittinggi, diantaranya, Azwar, Drs Muhammad Nasir, Usman Luthan, Amir Umar Dt. Bungsu, Drs Rusdi Marah, Drs H Irman Zein, Drs Zulkifli Johneva, serta terakhir dijabat oleh Drs Persalide.

Saat ini, seiring percepatan perkembangan dunia pendidikan yang ada, SMUN I Bukittinggi, telah berkembang sedemikian rupa, ditunjang oleh wilayah lingkungan sekolah yang cukup luas, disertai adanya laboratorium komputer berjumlah 24 unit, ditambah pula 2 buah lapangan basket, lapangan volly ball, ruang perpustakaan dengan judul buku berjumlah 60.444 buah, serta jumlah buku 849.2992. Ditambah laboratorium IPA, (Fisika. Kimia, Biologi), laboratorium bahasa, ruang serbaguna, yang keberadaannya ditunjang pula partisipasi alumni SMU N I Bukittinggi maupun orang tua murid, di samping ditunjang pula oleh tenaga edukatif dan administratif terampil dibidangnya.

Terakhir, fasilitas SMUN I Bukittinggi bertambah lagi dengan diresmikannya mushalla, yang diprakarsai oleh alumni SMUN I Bukittinggi, dengan demikian sesuai visi dan missi SMUN I Bukittinggi, keberadaan Mushalla tersebut, diharapkan dapat lebih mendukung visi dan missi SMUN I Bukittinggi menjadi sekolah unggul, bukan hanya dalam bidang iptek, melainkan juga dalam bidang Imtaq, sesuai visi dan missi SMUN I Bukittinggi sebagai sekolah unggul.


Dalam perjalanannya, SMA Negeri 1 Bukittinggi mampu mengukir banyak prestasi baik dalam bidang akademis maupun non-akademis temaann :)

dan ini visi dan misi dari smansa


VISI :
UNGGUL DALAM IPTEK DAN IMTAQ AGAR MAMPU BERSAING SECARA GLOBAL



MISI :


  • Melaksanakan Pembelajaran yang efektif sehingga potensi kecerdasan peserta didik berkembang secara optimal untuk meningkatkan daya saing global.
  • Menumbuhkembangkan etos kerja dan semangat  keunggulan seluruh warga sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
  • Memotivasi dan membimbing peserta didik untuk lebih mengenal jati dirinya sehingga melahirkan insan yang berakhlak mulia.
  • Mendorong peserta didik untuk taat beragama, berakhlak mulia, berbudaya, cinta terhadap bangsa, negara dan tanah air, serta terhindar dari perilaku menyimpang.
  • Menerapkan manajemen partisipatif yang bersifat kekeluargaan dengan melibatkan seluruh warga sekolah.
Mengenai saran dan prasarana yang ada di SMA 1 bukittinggi ada :
  • Labor Matematika
  • Labor Fisika
  • Labor biology,
  • Labor kimia
  • Labor bahasa
  • Labor komputer
  • Labor  multimedia
  • Studio
  • Musholla 
  • Lapangan olahraga
nii ada gambar gedung smansa yang lama




dan ini gambar gedung smansa sekarang 


dan ini logo nyaaaa ;))



sep deh ini sedikit profil sekolahku :)

Kamis, 01 Desember 2011

1st MV of SNSD - Into The New World (Debut 2007)


Hello S<3NES this is the 1st music video of Girls' Generation in 2007
this is the beginning of Seo Nyeo Shi Dae
hope you enjoy this music video :)

[Taeyeon] Jeonhaejugoshipeo seulpeun shigani
Da heuteojin hu-eya deulrijiman
[Seohyun] Nuneul gamgo neukyeobwa umjikineun maeum
Neoreul hyanghan nae nunbicheul
[Jessica] Teukbyeolhan gijeokeul gidarijiman
Nunape seon uriui goechin gileun
[Yuri] Al su eobsneun miraewa byeok bakkuji anha
Pogihal su eobseo
[Tiffany] Beonchianheul sarangeuro jikyeojwo
Sangcheoipeun nae maeumkkaji
[Sunny] Shiseonsokeseo maleun pilyoeobseo
Meomchwijyeo beorin ishigan


Saranghae neol ineukkim idaero

Geuryeowassdeon hemaeimui kkeut
Isesang sokeseo
Banbokdoeneun seulpeum ijen annyeong
Sumanheun al su eobsneun gilsoke
Huimihan bicheul nan jjochaga
Eonjekkajina neo hamkke haneungeoya
Dashi mannan naui segye



[Yoona] Teukbyeolhan gijeokeul gidarijiman

Nunape seon uriui geochin gileun
[Taeyeon] Al su eobsneun miraewa byeok
Bakkuji anha
Pogihal su eobseo
[Sooyoung] Byeonchianheul sarangeuro jikyeojwo
Sangcheoipeun nae maeumkkaji
[Hyoyeon] Shiseonsokeseo maleun pilyoeobseo
Meomchwojyeo beorin ishigan



Saranghae neol ineukkim idaero

Geuryeowassdeon hemaeimui kkeut
Isesang sokeseo
Banbokdoeneun seulpeum ijen annyoung
Sumanheun al su eobneun gilsoke
Huimihan bicheul nan jjochaga
Eonjekkajina neo hamkke haneungeoya
Dashi mannan uriui



[Seohyun] Ireohge kkamanbam holro neukkineun

[Jessica] Geudaui udeureoun sumgyeoli
[Taeyeon] Isungan ttaseuhage gamgyeo oneun
Modeun naui tteolrim jeonhalrae



Saranghae neol ineukkim idaero

Geuryeowassdeon hemaeimui kkeut
Isesang sokeseo
Banbokdoeneun seulpeum ijen annyoung
Neol saenggakmanhaedo nan ganghaejyeo
Uljianhge nareul dowajwo
Isunganui neukkim hamkke haneun geoya
Dashi mannan uriui

What do you think about SNSD in 2007 ??
really amazing from the beginning until now right??